MY FAVORITE

MY FAVORITE
B1A4

Rabu, 28 September 2011

Coretan Jadul waku smp

hari ini aku gak sengaja nemu buku diary aku waktu smp...hihi
awalnya sich males mau ngambil, tapi akhirnya aku buka juga. sempet ketawa sendiri gaje gitu keinget masa-masa smp dulu...mulai dari persahabatan, sekolah pe yang namanya cinta dalam hati. hahaahha
gak usah aku ceritain ya tentang cinta monyet gak jelasku,,,, lagian juga akunya baru nyadar kalo dulu aku bodoooo bangetttzzz. bisa-bisanya suka sama cowok yang kayak gitu deh pokoknya,,, eitz bukan suka cuma kagum aja abis cakep sich kayak ariel...ckckck
bw-btw langsung aja, aku pengen nulis tentang puisi pertama aku pas smp kira-kira puisi tahun 2006, jadul dech tapi jujur dari hati nich tapi sayangnya aku selalu mentok buat ngasih judulnya.hehe

Hmmmm.....
Aku bosan jadi penasehatmu
Aku juga bosan bicara padamu
Tapi aku tak bosan didekatmu
karna kamu adalah rajaku

riuh angin membuatku malu
melihat kapal berlayar
di pelabuhan yang amat kecil
tapi aku tak jenuh tertepa angin

ini nasehat untukmu wahai raja
kunyahlah daging itu
maka akan terasa nikmatnya
dan minumlah air itu
maka akan terasa damai dihatimu
Raja, dengarkan aku
bicaralah padaku
tentang kegelisahan dan kebimbanganmu

Kamis, 22 September 2011

Untitled

Menempati ruang tangis membahana
mengisi relung hati
membalikkan tawa dan canda
menebarkan kekalutan hati
menempati jiwa-jiwa kosong
seketika kau balikkan hatimu
penuhi hak-hak ilahi
Romansa silam lalu
kini tlah berganti
ketakutan yang luar biasa
Wahai kau, kapan?
penuhi janji masa silam
Tapi ingatlah kau
Tuhanmu Maha Tahu
Yang tak pernah lup[a
Wahai Kau
tawamu kini akan dibalas tangisan kelak

Dimanakah Pemimpin Kita Guys?

Lagi-lagi kita dibuat terkejut luar biasa ketika Sang Koruptor uang rakyat itu membeberkan hal yang membuat kita geleng-geleng kepala. Masya Allah, berapa bayak lagi orang yang mendaftar menjadi para vampir penghisap darah rakyatnya. Negeri apakah ini Tuhan?banyak sandiwara didepan kita para manusia, tapi raga, suara bahkan coretan tak mampu memulihkan negeri carut marut ini. Sampai kapan?
Ini memang bukan pertama kali kita disuguhi kebohongan di meja hijau itu, Ruang sidang sudah menjadi hal biasa untuk menjadi panggung sandiwara para pengotor nama bangsa. Oh Indonesia, haruskah aku bangga menjadi bagian dari negeramu ?sementara mereka para pemimpin tak bisa berbuat banyak untuk memberantas kepicikan orang-orang jahat itu. Transaksi itu begitu kasat mata. Dan kalian para penguasa , orang-orang terhormat yang kehilangan rasa malu. Dimana pemimpin kita berada?Kita benar-benar butuh pemimpin masa depan yang mampu memberi harapan yang terwujud bukan hanya janji biasa.